Jumat, 10 April 2015

SEISMOGRAF



PENGERTIAN : 

Seismograf adalah alat pencatat parameter gempa yang dirangkai bersama dengan seismometer. Sebuah seismograf dapat mencatat gempa komponen vertical dan komponen horizontal. Ketika peristiwa gempa bumi terjadi, getaran yang pertama direkam seismograf adalah gelombang tubuh (body wave). Gelombang tubuh terbagi lagi menjadi dua, yaitu gelombang primer dan sekunder.
Gelombang primer yang memiliki cepat rambat gelombang paling tinggi adalah gelombang yang terekam pertama, diikuti rekaman gelombang sekunder dengan cepat rambat gelombang yang lebih rendah. Gelombang permukaan (surface wave) sampai terakhir karena memiliki cepat rambat yang paling rendah. Seismograf mencatat semuai itu dalam bentuk seismogram.
Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempengan bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. Ilmu yang mempelajari gempa bumi, gelombang-gelombang seismik serta perambatannya disebut seismologi.


Jenis-Jenis Arah Seismograf :
Getaran gempa ada yang arahnya horizontal dan ada yang vertikal. Alat pencatat gempa juga ada dua macam, yaitu seismograf horizontal dan seismograf vertikal.
1.      Seismograf Horizontal
Seismograf horizontal terdiri atas massa stasioner yang digantungkan pada tiang dan dilengkapi engsel di tempat massa itu digantungkan serta jarum di bagian bawah massa tersebut. Apabila terjadi gempa massa itu tetap diam (stationer), dan tiang serta silinder di bawahnya bergetar dengan bumi. Akibatnya, terdapat goresan pada silinder berlapis jelaga. Goresan pada silinder itu berbentuk garis patah yang dinamakan seismogram.

 

  







2.      Seismograf Vertikal
Pada seismograf vertikal, massa stasioner digantung pada pegas, gunanya untuk meramalkan gravitasi bumi. Pada waktu getaran vertikal berlangsung, tempat massa itu digantung serta silinder alat pencatat ikut bergoyang, namun massa tetap stasioner, sehingga terdapat seismogram pada alat pencatat. 











Di sebuah stasiun gempa di pasang dua seismograf horizontal yang masing-masing menghadap kearah timur-barat dan utara-selatan. Dengan dua seismograf ini tercatat getaran dari arah timur-barat dan utara-selatan, sehingga dari resultannya orang dapat menentukan arah episentrum dan dibantu dengan sebuah seismograf vertikal yang dipasang bersama kedua seismograf tadi, dapat ditentukan letak episentrum gempa tersebut.

Jenis-Jenis Skala Gempa :
Penyaluran kekuatan gempa dapat dilihat dengan menggunakan skala. Ada beberapa macam skala gempa yang digunakan untuk mengetahui berapa besar intensitas getaran gempa yang terjadi.
1.      Skala Mercalli
Skala ini melukiskan penentuan kekuatan gempa berdasarkan pada apa yang dirasakan dan dilihat.
Skala Mercalli yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia :
a.       Skala I : Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
b.      Skala II : Getaran dirasakan oleh beberapa orang yang diam, lebih-lebih di rumah tingkat atas. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
c.       Skala III : Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Kendaraan yang sedang berhenti terasa bergerak, lamanya dapat diamati.
d.      Skala IV : Kalau terjadinya siang hari, banyak orang di dalam rumah dan sedikit orang di luar merasakan getaran. Jika malam hari, beberapa orang dapat terbangun. Barang pecah belah bisa pecah dan pintu berderak. Kendaraan yang diparkir bergerak.
e.       Skala V : Getaran dirasakan oleh hampir semua orang. Barang-barang pecah, terpelanting. Pohon dan tiang-tiang tampak bergoyang kuat. Jarum jam dapat berhenti.
f.       Skala VI : Kebanyakan orang panik lari ke luar, karena semua orang merasakan getaran kuat. Kerusakan ringan pada cerobong asap pabrik. Meja kursi bergerak dan plester dinding terlepas.
g.      Skala VII : Semua orang ke luar rumah. Kerusakan ringan sampai sedang pada bangunan yang kuat. Banyak kerusakan pada bangunan yang tidak kuat. Cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang sedang naik kendaraan
h.      Skala VII : Kerusakan pada bangunan yang kuat dengan lubang-lubang dan retakan. Kerusakan berat pada bangunan yang tidak kuat. Dinding dapat lepas dari rangka rumah. Cerobong asap pabrik dan monumen roboh. Meja kursi terlempar, air menjadi keruh.
i.        Skala IX : Kerusakan pada bangunan yang kuat dengan retakan dan lubang-lubang, rangka rumah bengkok-bengkok, lokasi rumah bergeser, serta pipa dalam tanah putus.
j.        Skala X : Bangunan kuat dari kayu rusak, kerangka rumah lepas dari fondasi, tanah retak, rel KA melengkung, tebing dan tepian sungai longsor, serta adanya banjir.
k.      Skala XI : Bangunan hanya sedikit yang masih berdiri, jembatan rusak, tanah retak dan merosot, rel KA bengkok-bengkok, dan pipa-pipa dalam tanah rusak sama sekali.
l.        Skala XII : Permukaan bumi hancur sama sekali dan tampak bergelombang. Pemandangan kabur dan benda-benda terlempar ke udara.
2.      Skala Omori
Negara Jepang memiliki derajat gempa yang kuat, maka skala yang disusun dengan skala Omori dimulai dengan derajat kerusakan yang cukup kuat dan berakhir dengan skala VII yang setaraf dengan skala XII Mercalli.
a.       Skala I : Getaran-getaran lunak dirasakan oleh banyak orang.
b.      Skala II : Getaran sedang, semua orang terbangun, karena bunyi jendela, pintu dan barang-barang yang pecah.
c.       Skala III : Getaran agak kuat, jam dinding berhenti, pintu dan jendela terbuka.
d.      Skala IV : Getaran kuat, gambar dinding berjatuhan, dinding tembok retak-retak.
e.       Skala V : Getaran sangat kuat, dinding, dan atap rumah roboh.
f.       Skala VI : Rumah yang kuat roboh.
g.      Skala VII : Kerusakan menyeluruh.
3.      Skala Richter
Tabel berikut dibawah menunjukkan cara menggunakan skala Richter. Garis sebelah kiri menunjukkan jarak episentrum (D) dalam satuan km. Gempa dicatat dengan jarak 300 km atau kurang dari 3°. Garis sebelah kanan menunjukkan amplitudo gelombang gempa. Gempa yang dicatat adalah 10 mm. Ditariklah garis dari titik 300 km ke titik 10 mm, sehingga garis itu memotong garis yang terletak di tengah pada titik 5. Hal ini berarti bahwa gempa yang terjadi berkekuatan 5 pada skala Richter










 
Keterangan:  
Jika jarak episenter pesawat= 300 km dan Amplitud = 10 mm, maka Magnitud (kebesaran) gempa bumi = angka 5 pada Skala Richter 
Ukuran Skala Ritchter dapat dilihat pada tabel berikut:
Ukuran Skala Richter
Keterangan
1,0 - 3,0
Tidak diberi label oleh manusia.
3,0 - 3,9
Dirasakan oleh masyarakat di sekitar pusat gempa. Lampu gantung mulai goyang.
4,0 - 4,9
Terasa sekali getarannya. Jendela bergetar, permukaan air beriak-riak, daun pintu terbuka-tutup sendiri.
5,0 - 5,9
Sangat sulit untuk berdiri tegak. Porselin dan kaca pecah, dinding yang lemah runtuh, dan permukaan air di daratan terbentuk gelombang air.
6,0 - 6,9
Batu runtuh bersama-sama, runtuhnya bangunan bertingkat tinggi, rubuhnya bangunan lemah, retakkan di dalam tanah. Dapat menimbulkan kerusakan pada fisik dan menimbulkan korban jiwa manusia pada radius sampai 100 kilometer.
7,0 - 7,9
Pada skala ini termasuk gempa bumi besar. Dapat menyebabkan kerusakan serius pada daerah yang lebih luas. Tanah longsor, jembatan roboh, bendungan rusak dan hancur. Beberapa bangunan tetap, keretakan besar di tanah, rel kereta api rusak. Terjadi kerusakan total di daerah gempa.
8,0 - …
Gempa bumi besar. Dapat menyebabkan kerusakan serius di beberapa daerah dalam radius seratus kilometer dari wilayah gempa.
  
Bagian-Bagian Pokok Seismograf :

Seismograph adalah alat yang dapat mencatat gerakan tanah secara terus menerus.   Bagian penting dari sebuah seismograph yang beroperasi dan sampai menghasilkan catatan (seismogram) sebenarnya terdiri dari   :
·         Seismometer
Yaitu alat yang merubah energi gerak (mekanik) menjadi energi listrik.  Bagian ini sering kita sebut sensor atau tranduser.
·         Amplifier/penguat
Yaitu alat yang dapat memperbesar daya masukan (input) sehingga menghasilkan daya keluaran (output) yang besarnya sesuai dengan pembesaran yang di inginkan.
·         Jam
Merupakan bagian yang memberi tanda waktu untuk setiap catatan,  disamping itu juga mengendalikan frekuensi pencatatan alat dalam hal ini kecepatan motor penggerak drum yang terdapat pada bagian recoder.
·         Radio
Yaitu pesawat penerima siaran tanda waktu yang di siarkan  oleh radio-radio khusus yang menyiarkan tanda waktu (Inggris, Australia, Jepang) yang digunakan untuk mengoreksi keadaan jam agar selalu sama dengan jam acuan yang dipakai secara international yaitu G.M.T ( Greenwich Mean Time).
·         Rekoder/pencatat
Rekoder terdiri dari dua komponen yaitu  :
-          PMA  (Pen Motor Aplifier) :   yaitu bagian/alat yang merubah energy listrik menjadi energi gerak.
-          Drum :  yaitu tempat catatan seismogram di pasang.
·         Power Supply
Yaitu sumber tegangan DC dari setiap bagian rangkaian pada seismograph,  untuk SPS-1 kenimetriks. 

Prinsip Kerja Seismograf :
Ketika terjadi gempa, getaran gempa yang terekam adalah gelombang primer karena kecepatan rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh rekaman gelombang sekunder yang memiliki kecepatan rambat lebih rendah dari gelombang primer. Gelombang permukaan datang paling akhir karena memiliki kecepatan rambat paling rendah. Seismograf mencatat semua getaran dan kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram.
Seismograf memiliki instrumen sensitif yang dapat mendeteksi gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Gelombang seismik yang terjadi selama gempa tergambar sebagai garis bergelombang pada seismogram. Seismologist mengukur garis-garis ini dan menghitung besaran gempa.
Umumnya, sebuah seismometer terdiri dari massa yang melekat pada dasar yang tetap. Selama gempa bumi, basis/dasar bergerak dan massa tidak. Gerakan basis terhadap massa diubah menjadi tegangan listrik. Tegangan listrik dicatat/direkam di atas kertas, pita magnetik, atau media rekaman lain. Rekaman ini berbanding lurus dengan gerakan massa Seismometer relatif terhadap bumi, tetapi bisa dikonversikan secara matematis kedalam rekaman dari pergerakan mutlak tanah/bumi. Seismograf umumnya merupakan sebuah seismometer dengan alat perekamnya sebagai satu unit alat.
Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram.

Daftar Pustaka :
http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.com/2012/01/alat-pencatat-gempa.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar